AKU PUNYA PULUHAN SODARA SEDARAH
Mungkin ini terdengar lucu tapi ini kenyataan dan bener-bener terjadi. sebuah situs pencarian sodara sedarah mengungkapkan bahwa untuk saat ini telah ditemukan 66 orang yang mempunyai ikatan sodara sedarah dan belum menutup kemungkinan jumlahnya terus meningkat hmmmm(how could??). ternyata eh ternyata hal ini terjadi pada anak-anak yang tidak memiliki ‘ayah’, tetapi memiliki ayah biologis saja wew…. Pernah denger donor seperma, bank sperma, mmm bayi tabung?? Yup… that’s what I’m talking about.
Di Negara-negara maju yang telah melegalkan bayi tabung hal ini talah menjadi hal yang umum, astgfrllh.. ada beberapa penyebab mengapa hal ini dilegalkan d Negara maju. hal yang paling umum adalah sang ayah tidak bisa memberikan keturunan namun istrinya menginginkan memiliki anak kandung sehingga memutuskan untuk melakukan program ini, terus… ternyata d Negara maju wanita sangat sulit mendapatkan seorang suami, yah pada tau laha sebabnya dan guna melanjut kan ‘klan’(klan?? Dah kaya komik naruto aja) -nya para perawan tua ini memutuskan untuk melakukan hal tersebut diatas , mmm pasangan lesbi yang ingin memiliki anak juga memilih program ini guna melanjutkan keturunan mereka dan banyak alasan lain yang menyebabkan menjamurnya program ini d Negara maju. Dan lucunya para pria memanfaatkan program ini untuk mencari penghasilan tambahan, ga seperti mendonor darah yang sukarela donor seperma menawarkan imbalan yang lumayan (hihi boleh juga tuh buat usaha sampingan).
Bayangin aja sekali mendonor kita(para cowo) di kasi imbalan $30-$40 klo dikalikan kurs rupiah sekarang lumayan kan? Bahkan todd seseorang yang dulu sering mendonor mengaku dia mendonorkan sepermanya 3x dalam seminggu selama 4 tahun sewaktu dia masi menjadi mahasiswa ga kebayang deh berapa anak biologis nya sekarang.
Namun program ini bukan tanpa efek samping ibarat kata pepatah tak ada gading yang tak retak atow pepatah sunda moal aya haseup mun eweuh seneu. (asa eweuh nu nyambung da). mungkin dari segi fisik anak bayi tabung tak jauh beda dengan anak yang lahir secara regular(kelas kali bu regular?) tapi seiring perkembangan socialnya akan banyak pertanyaan yang muncul pada diri anak, dimulai pertanyaan pada anak masi balita “mommy where is daddy?” lalu ibunya memilih antara menjawab jujur atow berbohong yang kan di lanjutkan dengan kebohongan lain hingga pada suatu hari teteup aja musti jujur klo anak nya adalah sebuah produk, pruduk industri lebih tepatnya. tapi pertanyaan yang semakin rumit akan muncul ketika anak memasuki usia dewasa, dan akan semakin sulit untuk mereka untuk mendapatkan jawaban atas pertanyaan2 mereka, hmmm mungkin ini kali y? kenapa program ini ga d kembangin d Indonesia selain pertimbangan bahwa Indonesia adalan Negara islam tentunya.